Subscribe:

Pages

Jumat, 27 Januari 2012

Oarfish, Ikan Pendeteksi Gempa


Zona Ikan Kita - masih ingat bencana tsunami besar melanda pantai timur Jepang pada 11 Maret 2011 silam. Bencana itu terjadi setelah sebuah gempa dahsyat dengan kekuatan 8,9 Skala Richter. Sistem keamanan darurat Jepang, saat terjadi tsunami, tampak bekerja dengan bagus memberi peringatan kepada rakyatnya. Namun, tampaknya sistem peringatan dini itu masih kalah cepat dengan peringatan yang disampaikan oleh kelompok ikan oar (oarfish).


Tanda-tanda bencana itu, sepertinya telah dirasakan seminggu sebelum kejadian oleh sekelompok oarfish. Kawanan ikan itu ditemukan terdampar di pantai Jepang, seminggu sebelum tsunami menyapu kawasan pantai timur Jepang.

Kejadian itu, dituliskan oleh laman dailyonigiri.com. Laman itu menuliskan, seminggu sebelum terjadinya gempa besar dan tsunami itu, ditemukan banyak oarfish yang tersapu di daratan pantai Jepang dan sebagian tersangkut di jaring nelayan. Sebelumnya, laman The Telegraph juga pernah memuat artikel tentang oarfish yang muncul ke permukaan sebelum terjadi gempa besar di Cili dan Haiti pada 2010 silam.

Yang menarik, oarfish ini diduga bisa mendeteksi terjadinya gempa besar. Mengapa demikian?
Oarfish biasanya tinggal di laut dengan kedalaman 1 km (lebih dari 3.000 kaki). Jenis ikan ini sangat jarang ditemukan hidup di laut dengan kedalaman kurang dari 200 meter dari permukaan laut. Ikan ini bisa tumbuh dengan panjang lebih kurang 17 meter (56 kaki).

Menurut kebiasaan kuno Jepang, ikan ini berenang ke permukaan dan pantai sebagai pertanda datangnya gempa bumi.
Selain itu, juga terdapat teori ilmiah yang mengatakan binatang lebih sensitif bergerak ke permukaan dari pada manusia.

Beberapa ilmuan percaya ikan yang hidup di laut dalam sangat sensitif  terhadap gerakan bumi dan biasanya selalu mendahului terjadinya gempa bumi. Meski demikian, kebanyakan ahli gempa tidak melihat hubungan ilmiah antara fenomena oarfish dengan gempa bumi.

Tapi, apakah mungkin ikan-ikan itu mengetahui apa yang terjadi di bawah permukaan? Pada zaman kuno, ketika belum memiliki peralatan yang canggih, orang-orang Jepang mempercayai beberapa ikan, terutama lele, sebagai pertanda akan terjadinya bencana gempa. untuk melihat informasi tentang oarfish ada di sini : Oarfish
(VIVAnews)

Kamis, 26 Januari 2012

Diving Wakatobi


Zona Ikan Kita - Lokasi:Wakatobi merupakan skepulauan yang terdiri dari Wangi-wangi, Kaledupa, Tomea, Binongki terletak di Sulawesi Tenggara. Wakatobi sendiri sudah merupakan kota kabupaten dengan ibukota kabupaten terletak di Wangi-Wangi, terletak dalam koordinat 5.00º – 6.25º LS dan 123.34º – 124.64º BT.


Akses: Untuk mencapai Wakatobi pertama-tama menuju Kendari dengan akses laut maupun udara. Dilanjutkan ke Bau-bau dengan kapal cepat regular yang tersedia setiap hari dengan lama perjalanan lima jam atau dengan kapal kayu selama 12 jam. Dari Bau-bau ke Lasalimu melalui perjalanan darat selama dua jam, lalu naik kapal cepat Lasalimu-Wanci selama satu jam atau kapal kayu Lasalimu-Wanci selama 2,5 jam. Homestay dan resort juga telah tersedia di wilayah ini. Beberapa liveaboard juga sudah beroprasi di wilayah ini.


Gambaran umum Dive Site: Wakatobi memiliki 25 buah gugusan terumbu karang dengan keliling pantai dari pulau-pulau karang sepanjang 600 km. Lebih dari 112 jenis karang dan 93 jenis ikan konsumsi perdagangan serta ikan hias. Tutupan terumbu karang yang tinggi dengan berbagai jenis ikan karang akan memanjakan para penyelam dengan keindahannya ditambah dengan jarak pandang 15 – 80 meter dan arus yang lebih bersahabat memungkinkan penyelam pemula ikut menikmati keindahannya.

Waktu penyelaman terbaik : April – Juni dan Oktober – Desember

Status Konservasi : Wakatobi ditetapkan menjadi Taman Nasional sejak tahun 1996, dengan total area 1,39 juta ha, meliputi keanekaragaman hayati laut dan kondisi karang yang menempati salah satu posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di Indonesia. Kedalaman air di taman nasional ini bervariasi, bagian terdalam mencapai 1.044 meter di bawah permukaan air laut.8

Axolotl ( Ambystoma mexicanum )


Zona Ikan Kita - Axolotl (Ambystoma mexicanum) adalah tipe salamander yang bisa menghabiskan masa hidupnya dalam bentuk larva. Binatang eksotis nan unik ini kadang disebut juga sebagai “Mexican Walking Fish” sebab ia terlihat seperti ikan yang memiliki tangan dan kaki. Akan tetapi, sebenarnya Axolotl bukanlah sejenis ikan, melainkan sejenis salamander langka yang terdapat di Mexico City.


Panjang Axolotl bisa mencapai 30 cm, tetapi rata-rata ukurannya hanya 15 cm. Warna tubuh mereka rata-rata hitam atau coklat kepirangan dan banyak juga yang albino dengan warna yang lucu misalnya merah muda. Hewan ini memiliki insang yang berada diluar tubuhnya. Insang ini tampak berada disamping kepalanya sehingga sepintas tampak seperti tanduk. Orang-orang Timur sering menimbulkan fantasi yang dikaitkan pada suatu legenda mengenai ular naga sehingga tidak jarang mereka disebut juga sebagai ikan naga.

Axolotl termasuk kadal yang memiliki umur panjang, Axolotl dapat hidup hingga 10 - 15 tahun dan dapat berkembang sampai 60cm, bahkan pernah tertangkap 1 ekor Axolotl raksasa di pedalaman mexico yang berukuran hingga 1,4 meter, penemuan itu benar-benar mengejutkan, tetapi setelah di teliti oleh pihak ahli itu hanyalah keadaan Abnormal yang jarang terjadi (gigantisme)


Axolotl selalu hidup dalam air dan suka memakan ikan kecil, cacing, dan larva. Hewan ini terkadang muncul di permukaan air, tetapi ada juga yang menjelang dewasa dan bertambah besar tidak pernah timbul di permukaan air dan hanya tinggal di dasar danau selama hidupnya. Salamander jenis ini adalah salamander yang digolongkan di dalam Salamander jenis berbahaya, karena dapat menyemburkan racun asin dari mulutnya, namun jika kelenjarnya di buang dengan benar maka hewan ini dapat di jadikan peliharaan yang lucu.


Nama Axolotl di ambil dari bahasa Aztec yang berarti anjing air. Axolotl masih bersepupu dekat dengan tiger salamander. Uniknya, hewan ini bermetamorfosis hanya bila dalam keadaan terpaksa, terpaksa dalam hal ini adalah jika tempat mereka hidup sumber airnya mengering, maka Axolotl dapat bermetarmorfosis ke bentuk darat dan jika sudah ada air kembali maka Axolotl dapat kembali ke wujud air. Bentuk darat dari axolotl mirip dengan bentuk larvanya, dengan perbedaan insang yang menghilang, ekor yang lebih kompres dan mata yang nampak menonjol. Kehadiran hormon tertenu diketahui dapat memicu axolotl bermetamrofosis kedalam bentuk reptil darat. Selain itu penambahan sejumlah kecil iodine kedalam air juga bisa memicu hal yang sama.




Scientific classification
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Amphibia
Order: Caudata
Family: Ambystomatidae
Genus: Ambystoma
Species: A. mexicanum
Binomial name
Ambystoma mexicanum
(Shaw, 1789)

Dia dapat menumbuhkan kembali anggota tubuh, taring, kulit, organ, dan bagian dari otak dan tulang belakangnya yang terluka.
Beberapa binatang lain mempunyai kemampuan untuk beregenerasi, tetapi hanya salamander meksiko yang dapat menumbuhkan kembali begitu banyak bagian tubuh yang berbeda di sepanjang hidup mereka.

 
 Axolotl dapat ditemukan di Danau Xochimilco and Danau Chalco di Meksiko. Belakangan, populasi mereka terancam akibat pembangunan yg dilakukan pada danau itu untuk mencegah banjir musiman, sehingga jumlah air di danau menyusut & habitatnya terganggu. Masuknya ikan2 dari daerah lain yg diperkenalkan manusia jg menyebabkan populasinya menyusut. Jumlah axolotl di alam tidak diketahui. Namun jumlah populasi diperkirakan menurun dari sekitar 1.500 per mil persegi pada 1998 menjadi hanya 25 per mil persegi tahun ini, berdasarkan penelitian ilmuwan Zambrano menggunakan perangkat jala. Usaha panjang International Union for Conservation of Nature memasukkan axolotl dalam Red List tahunannya sebagai yang terancam punah. Mereka mengatakan binatang ini bisa hilang dalam lima tahun.

Spot Mancing Lampung


Propinsi Lampung ternyata bukan hanya memiliki lokasi yang terkenal dengan gajahnya saja, namun bagi anda yang gemar mancing di rimba secara berpetulangan, memilih Lampung adalah tepat. Semua lokasi sungai, ranau danau dan rawa masih masih murni dan perawan. Bagi anda yang gemar mancing di alam liar tentu anda akan dipuaskan dengan alam yang ada.

Soal ikan freshwater jangan tanya lagi, yang jelas anda bisa menikmati pemandangan alam sembari menikmati ikan pancingan yang banyak diburu pancinger dunia seperti snakehead, hampala dan ikan nila berukuran jumbo.


Namun bila anda belum mengenal medan dan lokasi maka mancing ke Lampung akan sangat sulit, sebab propinsi Lampung sangat luas dan memiliki banyak hot spot untuk dijajakinya.

Hot spot yang pertama adalah daerah Lebung /Rawa Indo Lampung terdapat ikan toman berukuran besar dalam jumlah yang banyak. Ikan lain yang ada di sana adalah ikan hampala.

Hot spot kedua adalah Bendungan/ waduk Batutegi merupakan spot yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi. Di lokasi ini terdapat juga ikan hampala, ikan baung, nila, dan ikan air tawar lainnya. Bagi anda yang senang casting anda bisa menelusir waduk ini mencegat hampala dengan ukuran sedang sampai besar.
Hotspot yang ketiga adalah Danau Ranau dimana danua ini menyimpan setuja pesona dengan beraneka ragam ikan. Airnya pun masih jernih. Ikan hampala juga sering di dapat di danau ini.

Diving Komodo


Zona Ikan Kita - Lokasi: Taman Nasional Komodo terletak di antara provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat dalam koordinat 119º 09’ 00” – 119º 55’ 00” BT dan 8º 20’ 00” – 8º 53’ 00” LS, terdiri atas tiga pulau besar yaitu Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar serta beberapa pulau kecil. Wilayah darat taman nasional ini 603 km² dan wilayah total adalah 1817 km². Secara administratif kawasan TN Komodo berada di wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Propinsi NTT.


Akses: Untuk sampai ke lokasi penyelaman komodo dapat ditempuh dengan liveaboard dari Bali, namun akan memakan biaya yang cukup banyak. Dapat juga dicapai dengan melakukan penerbangan dari Bali ke Labuan Bajo kemudian dilanjutkan dengan perjalanan menggunakan boat sampai ke Komodo. Live aboard dari Labuan Bajo juga tersedia bagi anda yang menginginkannya. Penginapan banyak tersedia di Labuan Bajo dengan harga dan fasilitas yang sangat bervariasi.


Gambaran umum Dive Site: Ada beberapa site terkenal di Komodo antara lain Pantai Merah, Batu Bolong dan Batu Tiga. Penyelaman di Komodo sangat lengkap mulai dari melihat nudibranch dan pigmy seahorse yang sangat kecil namun menawan, warna warni ikan karang, hiu, barakuda dan ikan besar lainnya sampai manta yang bentangan sayapnya mencapai 5 meter ada di Komodo. Ditambah pula dengan keanekaragaman topografi bawah lautnya mulai dari reef flat sampai wall dapat anda nikmati. Sebagian besar dive site di Komodo berarus kuat dan membutuhkan perhitungan yang yang tepat sehingga penyelam pemula tidak dianjurkan menyelam di daerah ini.

Waktu penyelaman terbaik : April hingga Desember

Status Konservasi : Komodo ditetapkan menjadi Taman Nasional sejak tahun 1980. Taman nasional ini didirikan untuk melindungi komodo dan habitatnya, satwa langka perpaduan Asia dan Australia serta setidaknya 253 spesies karang dan sekitar 1.000 spesies ikan.