Subscribe:

Pages

Rabu, 30 Mei 2012

Cara Merawat Ikan yang Sakit


ikan yang luka2 atau agak parah penyakitnya angkat dan masukkan kedalam bak penampungan / karantina yang diperlengkapi dengan pompa arus 100 Watt, dan pompa yang biasanya di aquarum yaitu pompa yang bisa mengeluarkan gelembung2 dalam air sebagai supply oksigennya.  Jangan beli di warung atau di pasar, karena sering palsu, beli (1) Antibiotik misalnya Super Tetra 500mg, dan (2) Vitamin B serta (3) Vitamin C yang generik saja murah.


Kedalam bak karantina kita berikan 1 kapsul Antibiotik bila ikannya kecil atau 2 bh setiap harinya kalau ikan yang sakit besar dan banyak. begitu juga tablet vitanin B kompleks dan C, berikan masing2 1 butir setiap harinya, kalau ikan sakit jangan diberi makan selama 3-5-7 hari, kalau setelah 7 hari puasa, berikan makanan sedikit saja.
Karena Ikan yang kenyang susah sembuhnya, lagi pula kotoran ikan jadi tempat berkembang biaknya virus, kuman dan bakteri yang berbahaya selama tidak tersedot masuk kedalam filter. Berikan juga Elbayau atau Gold-100 sesuai dosisnya yang tertera pada bungkusnya. Jangan kurang dan jangan berlebihan harus sesuai dosis karena ini obat untuk ikan Koi tercinta Anda.
Pada bak karantina, bila air telah agak keruh, biasanya 3-5 hari, ganti air setengahnya dengan air yang baru sambil menyedot kotoran2 yang ada pada dasar bak hingga bak kembali kelihatan bersih, dan beri Elbayau atau Gold-100 secukupnya.
Kalau ikan koi lukanya agak berat, bubuk antibiotik dibubuhkan langsung ke lukanya agar lebih efektif pengobatannya. Caranya mudah ikan Koi dijaring diangkat dari air, kemudian bubuk obat diletakkan pada ujung jari dan langsung diborehkan pada luka. Bila ini dilakukan secara rutin, dalam waktu singkat bisa dilihat lukanya kering dan berproses menyembuh. Ada pasien yang menanyakan kepada pak Haji : " Pak Haji kenapa ikan yang sakit ini tidak diterapi saja agar cepat semuhnya ". Langsung dijawab oleh pak Haji Bambang dengan tangkas : " Tolong ajarin ikannya membaca surat Al Fatihah karena itu persyaratan untuk sembuh ". Langsung derai tawa mengelegar dari semua yang mendengarnya. Siapa yang sanggup ngajarin ikan surat Al Fatihah coba ? Hehehe.
Kalau ada ikan yang telah sembuh, maka boleh diangkat dari karantina dan dikembalikan kedalam kolam, sambil dalam hati berkata : " Slamet, slamet ikan Koi-ku yang jutaan harganya ini slamet, Alhamdulillah...." Percayalah kepada kekuatan doa


sumber :zonaikankita.blogspot.com




Budidaya Ikan Baronang


1. PENDAHULUAN

1) Latar Belakang

Ikan baronang adalah salah satu jenis komoditas yang potensial untuk dikembangkan mengingat harganya yang cukup mahal. Saat ini sudah banyak masyarakat yang membudidaya-kannya dengan menggunakan benih dari alam. Sejak tahun 1988 ikan baronang sudah dapat dibenihkan dengan berbagai upaya baik secara alami maupun penggunaan hormon dan stripping.
 

2) Persyaratan Lokasi

a. Sumber air laut bersih dan jernih sepanjang tahun.
b. Bebas dari pencemaran.
c. Dasar perairan laut berpasir atau berkarang.
d. Dekat dengan lokasi pemasaran/pemasok induk


2. TEKNIK PEMBENIHAN

1) Bahan

a. Induk ikan jantan dan betina perbandingannya 1 : 1.
b. Bak pemijahan.
c. Bak penetasan.
d. Bak pemeliharaan larva.

2) Seleksi Induk

Induk yang matang telur hasil pembesaran dalam kurungan apung
dipindahkan ke dalam bak-bak pemijahan dengan volume air + 3 m3.

3) Metoda Pemijahan

Metoda yang digunakan adalah pemijahan alami, pemijahan dengan rangsangan rangsangan hormon dan pemijahan dengan stripping.

a. Pemijahan alami
Induk ikan baronang umumnya memijah pada bulan gelap, waktu memijah sekitar petang menjelang malam atau dinihari menjelang subuh. Ikan baronang memijah umumnya pada bulan Pebruari s/d September.

b. Pemijahan dengan hormon
Induk ikan yang sudah matang telur dirangsang untuk memijah dengan suntikan hormon gonadotropin. Induk betina disuntik dengan 500 MU dan induk jantan disuntik dengan 250 MU (mouse unit). Biasanya setelah 6 -8 jam ikan akan memijah.

c. Pemijahan dengan stripping
Stripping dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara kering dan cara basah.

c.1. Cara kering
Sel telur hasil stripping dari induk betina dicampur dengan sperma jantan, pencampuran dilakukan dengan bulu ayam/bulu bebek, kemudian dibiarkan selama + 10 menit. Setelah itu dicuci dengan air laut yang telah disaring dan disterilisasi, baru telur dipindahkan ke bak penetasan.

c.2. Cara basah
Sel telur dan sperma hasil stripping dicampur dalam air laut yang telah disterilisasi dan dibiarkan selama + 10 menit, kemudian dicuci dan dipindahkan ke dalam bak penetasan.

A. Pengambilan Sperma
B. Pengambilan telur dengan cara stripping
C. Pencampuran sperma dan telur
D. Diaduk dengan bulu ayam/bebek
E. Pencucian telur
F. Pencucian dengan air mengalir dalam plankton net



Gambar 1.  Pemijahan

4) Penetasan Telur

a. Persiapan
Bak penetasan disiapkan dengan dibersihkan menggunakan bahan kimia chlorin dengan dosis 200 ppm. Kualitas air seperti oksigen, pH, salintas, suhu, kecerahan, kandungan gas dan logam berat harus dijaga agar tidak melebihi batas ambangnya.

b. Penetasan
Telur yang dibuahi akan menetas dalam waktu 22 - 24 jam pada suhu air 26 - 280 C. Telur yang tidak dibuahi akan tenggelam ke dasar bak.

5) Pemeliharaan Larva

Larva yang dirawat dengan seksama terutama sesudah kuning telurnya habis. Pada tahap ini larva diberi pakan hidup alami berupa chlorella sp, rotifera dan daging ikan yang dicincang. Dari beberapa macam jenis jasad pakan tersebut tidak diberikan secara bersamaan melainkan disusun menurut jadwal yang tertentu sesuai dengan perkembangan larva.


6) Pengelolaan Kualitas Air

Air laut untuk pemeliharaan larva adalah air laut yang sudah mengalami beberapa saringan, pertama melalui saringan pasir kemudian saringan millipore yang berdiameter 10 dan 15 mikron. Pembersihan tangki harus dilakukan secara periodik dengan menggunakan siphon (pipa plastik), larva telah berumur antara 7 - 20 hari, dasar tangki harus dibersihkan setiap 2 hari sekali, bila larva berumur di atas 21 hari pembersihan dasar tangki dilakukan setiap hari.