Selasa, 14 Februari 2012
African Snakehead ( Parachanna obscura )
African snakehead adalah sejenis gabus hias yang berasal dari Afrika. Dari namanya sendiri sudah menandakan bahwa gabus ini berasal dari benua yang memiliki julukan Benua Hitam. Daerah persebarannya cukup luas, meliputi hampir seluruh negara di pantai barat laut Afrika. Kira-kira distribusi habitatnya meliputi Niger, Burkina Faso, Senegal, Kamerun, Rep. Demokratik Kongo, Chad, hingga Sudan. Habitat yang didiami oleh ikan ini antara lain rawa-rawa dataran rendah, perairan yang bervegetasi padat, serta dataran banjir.
Ukuran maksimal gabus ini termasuk besar, dapat mencapai 40 cm, meskipun ukuran gabus ini kalah dengan ukuran gabus toman yang hidup di negara kita. Gabus ini memiliki corak tubuh mirip batik yang menarik, warna dasarnya coklat muda dengan bulatan - bulatan memanjang yang berwarna hitam. Bagian perut memiliki warna yang lebih pudar. Bentuk kepalanya meruncing hampir menyerupai bentuk kepala ular (karena inilah orang-orang Barat menyebut ikan gabus dengan nama snakehead). Sirip-siripnya memiliki warna yang sama dengan tubuhnya. Karena corak tubuhnya yang menarik inilah gabus ini sangat terkenal sebagai ikan hias. Seperti gabus pada umumnya, gabus ini memiliki organ suprabranchial yang memungkinkan untuk bernafas di luar air. Hanya saja, organ suprabranchial pada spesies gabus Afrika sedikit lebih primitif dibandingkan pada spesies Asia sehingga setiap spesies gabus Afrika dimasukkan dalam genus Parachanna.
Ikan Gabus ini adalah spesies ikan karnivora yang memangsa ikan kecil dan invertebrata di alam. Analisis lambung pada gabus liar juga menemukan sejumlah materi tanaman dan detritus lainnya, mungkin hal ini disebabkan karena sejumlah materi itu tertelan oleh ikan tersebut. Di akuarium, pakan yang diberikan mesti berupa pakan hidup meskipun gabus ini dapat menyesuaikan diri dengan pakan beku, misalkan ikan kecil, udang, bloodworm atau cacing beku. Pakan kering biasanya tidak akan diterima. Akuarium dapat ditanami tanaman air dengan kepadatan longgar serta tanaman air yang mengapung untuk penutup sebagai dekorasi. Sisakan banyak ruang terbuka sebagai daerah renang.
Akuarium yang digunakan setidaknya minimal berukuran 121 x 38 x 38 cm. Kondisi air yang dibutuhkan ; pH 6-7,5 temperatur air 26-30°C. Tankmates yang cocok untuk ikan ini adalah ikan yang berukuran sama besarnya seperti Polypterus, tigerfish, catfish, pleco, atau cichlid besar. Namun, tidak ada jaminan keadaan tankmates akan baik-baik saja bila dipelihara dengan gabus ini. Apalagi bila memelihara tankmates yang berukuran lebih kecil, kira-kira ukuran tankmates kurang dari 2/3 ukuran gabus ini, sudah bisa dipastikan gabus ini menganggapnya sebagai makanan. Pilihan terbaik adalah memeliharanya bersama jenisnya saja dalam satu akuarium. Ukuran tubuh ikan betina lebih besar daripada ikan jantan. Gabus ini sangat jarang memijah dalam penangkaran. Ikan ini matang secara seksual ketika berukuran 10 cm. Pemijahan terjadi pada bagian permukaan air yang dikelilingi oleh tanaman air.
Proses pemijahan dimulai dengan gerakan saling mengitari yang kemudian intensitasnya semakin meningkat sampai kedua indukan tersebut saling berangkulan. Pada saat inilah telur dan sperma dilepaskan. Gabus ini kemudian sejenak beristirahat dan mengulangi prosesnya lagi terdapat 500 telur yang mengambang di antara tanaman air yang mengapung. Kedua indukan akan menjaga telur yang akan menetas dalam waktu 24 jam atau lebih. Burayak-burayak akan berenang bebas tiga hari kemudian. Setelah seminggu para burayak akan cukup besar untuk diberi makan naupili dan microworm. Enam sampai delapan minggu kemudian pisahkan anakan ikan tersebut agar tidak dimangsa oleh induknya sendiri, terutama ikan betina. Bila ingin memijahkannya peliharalah ikan ini dalam kelompok sejak masih kecil untuk memberi kesempatan membentuk pasangan secara alami.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar