Subscribe:

Pages

Sabtu, 04 Februari 2012

Depth Sounder, GPS dan Plontang


Mancing di lautan memang sangat menyenangkan, apalagi jika kita mendapatkan spot yang sangat bagus. Bukan tidak mungkin kita pasti akan kembali ke tempat itu untuk mancing lagi dikesempatan berikutnya. Tapi, apakah kita bisa mengetahui dengan pasti tempat kita mancing dulu? jawab pasti bisa.


Kemajuan teknologi yang sangat cepat memberikan dampak positif terhadap hobi mancing yang kita sama-sama senangi ini. Karena dengan diciptakannya alat bantu seperti Depth Sounder dan GPS bisa memudahkan kita untuk menemukan spot yang sangat potensial, hal itu pastinya juga sangat berguna bagi masyarakat kita yang memang sehari-harinya bekerja sebagai nelayan. Berikut ini alat bantu yang sering digunakan untuk mengetahui spot yang banyak ikannya oleh para pemancing ataupun nelayan.

1. Depth sounder

Cara kerja alat ini adalah dengan memancarkan gelombang suara yang diarahkan ke dasar laut, kemudian gelombang tersebut akan dipantulkan kembali ke atas dan diterima oleh alat tersebut. Dari situlah kita dapat mengetahui berapa meter kedalaman laut di titik itu, apakah dasarnya lunak atau keras dan sebagainya.

Mungkin ini adalah info yang menjadi dasar kebutuhan kita untuk mencari suatu spot ikan. Pada peralatan yang makin mahal, informasinya juga semakin beragam. Misalnya saja layar monitor yang sudah berwarna (bukannya abu-abu lagi), adanya keterangan suhu atau temperatur dan lainnya.

Bentuk Echo Sounder ini beragam, semakin mahal alat itu, makin banyak tombol atau alat yang bisa kita atur. Tapi kalau hanya sekedar mencari karang dan tandes, maka alat ini sudah lebih dari cukup. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah merk berbeda akan mempunyai letak tombol yang berbeda pula, jadi kita harus mempelajari cara penggunaanya dari masing-masing buku manualnya.


Ada 2 frekuensi yang biasa di gunakan oleh Depth Sounder ini. Yang satu adalah 50kHz, dan satunya lagi 200kHz. Kalau kita set sounder di 50kHz, maka akan semakin besar area yang di cakup di dasar laut, tapi detailnya kurang tampak. Jadi, untuk mencari lokasi karang atau tandes, kita gunakan yang 200kHz. Hal lain yang juga mempengaruhi ketajaman detail yang mampu kita lihat adalah besaran Wattnya. Semakin besar

Wattnya semakin jelas detail yang dihasilkan, dan semakin mahal harganya.
 Perhatikan gambar di samping ini. Ini adalah gambar struktur dasar laut yang dilewati oleh kapal yang kita naiki. Membacanya mulai dari bagian kiri monitor.


Pada awalnya, dasar laut berwarna merah, dan menjadi semakin merah padat.. turun ‘kelembah’.. naik ke gundukan kecil, dan baru berubah menjadi merah biasa lagi setelah gundukan tersebut.

Warna merah padat itulah yang kita cari!. Itulah yang di sebut dengan tandes. Perhatikan pula, di atas tandes ada beberapa gambar mirip bulan sabit, yang sebenarnya merupakan ikan yang kita cari. Makin besar gambarnya, makin besar pula ikannya. Biasanya ikan-ikan ini bersifat relatif menetap di tandes tersebut kecuali ada sesuatu yang mengganggunya atau menghalaunya untuk pindah.


Nah, dengan memperhatikan gambar di sebelah ini, jelas terlihat adanya ‘gundukan’ berwarna merah yang amat berbeda dengan dasar laut yg berwarna coklat.Perhatikan juga, betapa banyak ikan yang berkeliaran di sekitaran tandes (atau karang) ini. Inilah yang kita cari, dan merupakan spot yang amat potensial untuk memancing ikan. Hal yang mesti diingat di sini adalah gerombolan ikan selalu bergerak, alias tidak berdiam di tempat seperti ikan-ikan di tandes yang dijelaskan di atas.




2. Global Positioning System, yang biasa di singkat dengan GPS

Dengan GPS  kita bisa menandakan lokasi yang diwakili oleh sederetan angka yang dikenal dengan nama koordinat. Tidak ada tempat yang memiliki titik koordinat yang sama di permukaan bumi ini, masing-masing adalah unik, seunik cap jempol kita sendiri.
Nah, apa guna GPS itu disini?.

Sekarang bayangkan begini: hari ini anda sedang beruntung menemukan tandes atau karang. Hasil anda memancing hari ini amat memuaskan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Sebulan kemudian, anda ingin mancing kembali di spot ini. Bagaimana cara anda menemukan kembali spot ini di lautan yang luas itu?.
 
Nah, GPS akan membuatnya menjadi lebih mudah, karena GPS bisa menandai dan menyimpan koordinat ini hanya dengan menekan beberapa tombol saja. Jadi GPS  berfungsi sebagai penanda lokasi atau spot mancing yang kita temukan. Banyak bentuk dan model di buat oleh pabrikan GPS di dunia ini, dan gambar yang terpasang di sebelah adalah tipe GPS handheld yang bisa dibawa kemana saja, karena kemampuannya mengambang di air, rasanya ini adalah GPS handheld yang paling cocok untuk orang yang banyak bermain di air, baik danau maupun laut. Jadi, spot yang anda temukan sekarang bisa dengan mudah anda temukan kembali di masa depan, dengan menandai lokasi spot itu di GPS.
 
3. Plontang
 
Apa sih yang di sebut plontang ? Pada dasarnya plontang itu adalah pelampung. Fungsinya hanya sebagai 
penanda “dimanakah lokasi persisnya spot yg kita temukan tadi?’

Plontang bisa kita buat sendiri, misalnya saja dengan jerigen air ukuran 10 liter. Plontang ini (disebut “induk” plontang) diikat dengan tali. Ujung yang satu diikatkan ke pemberat yang akan turun ke dasar laut, dan ujung satunya lagi diikat dengan “anak plontang”. Ujung yang di hubungkan dengan pemberat di buat sedemikian rupa sehingga tali bisa diatur panjang pendeknya sesuai dengan kedalaman laut di spot tersebut. Sedangkan yang di hubungkan dengan anak plontang cukup 2-3 meter saja.

Ada bagusnya induk dan anak plontang di cat dengan warna yang mencolok sehingga mudah dilihat dari jauh, Misalnya saja induk plontang dengan warna merah dan anak plontang dengan warna kuning. Kalau mau lebih bagus lagi, di masing-masing plontang diberikan bendera, sehingga amat mudah terlihat dari kejauhan.

sumber : amarylis-foundation.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar